AturanPemotongan Gaji Karyawan Sesuai Undang-undang. Menurut Undang Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 93 ayat 1, pihak perusahaan berhak untuk tidak membayarkan gaji karyawan jika mereka tidak menjalankan pekerjaan. Akan tetapi, untuk beberapa alasan, karyawan juga berhak untuk mendapat jatah cuti dari pekerjaan karena alasan
Menahan gaji karyawan yang telah resign merupakan tindakan melanggar hukum dan dapat menyebabkan masalah serius bagi satu kewajiban pemberi kerja terhadap karyawan adalah membayarkan gaji. Mengutip UU Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 94 ayat 1 menyebutkan, pemberi kerja wajib membayar upah kepada pekerja/buruh paling lama satu bulan Mengenai perselisihan yang terjadi antara pekerja/buruh dan pemberi kerja mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan kerja, termasuk menahan gaji karyawan, maka kedua belah pihak harus menyelesaikan masalah tersebut melalui mekanisme penyelesaian yang diatur oleh yang telah resign atau mengundurkan diri dari perusahaan tetap berhak memperoleh seluruh hak yang mereka peroleh selama bekerja di perusahaan. Dalam Pasal 156 ayat 1 UU Tahun 2003 disebutkan bahwa, setelah berakhirnya hubungan kerja, pemberi kerja wajib memberikan kepada pekerja hak-hak yang berhubungan dengan hubungan kerja secara penuh dan tepat JugaAturan dan Syarat Mendapatkan Pesangon bagi Karyawan yang di PHKCara Penyelesaian Sengketa di Luar PengadilanJika perusahaan menahan gaji karyawan yang telah resign, perusahaan dapat dituduh melanggar ketentuan-ketentuan yang diatur dalam UU Tahun 2003 tentang gantinya, perusahaan harus memenuhi seluruh hak-hak yang telah diperoleh oleh karyawan selama bekerja di perusahaan. Sebagai karyawan, pastikan untuk menyelesaikan semua tugas yang dipegang dan memberikan notifikasi awal untuk memberikan keuntungan bagi kedua belah yang terjadi di antara karyawan dan perusahaan, maka karyawan yang merasa dirugikan tersebut dapat mengajukan gugatan ke pengadilan atau lembaga penyelesaian sengketa hubungan industrial.
Salahsatu variabel yang juga harus diberikan oleh perusahaan jika memenuhi kondisi tertentu adalah bonus karyawan. Bonus sendiri merupakan komponen pendapatan karyawan non upah yang diterima karyawan ketika memenuhi kondisi tertentu. Karena sifatnya non upah, maka bonus tidak diberikan secara rutin seperti gaji dalam periode bulanan.
Keuangan Bisnis 15 Februari 2023Oleh AnonimSelain gaji pokok dan tunjangan, ada komponen pendapatan lain yang menjadi hak pegawai, yaitu bonus. Bonus sendiri ada beberapa macam; ada bonus tahunan, ada bonus kinerja, dan perusahaan akan memberikan bonus sesuai dengan kinerja pegawai maupun berdasarkan pada kinerja perusahaan secara umum. Lantas, bagaimana cara menghitung bonus karyawan untuk memenuhi hak-hak pegawai?Bonus Karyawan Sebuah Bentuk ApresiasiSesuai dengan namanya, pemberian bonus adalah salah satu bentuk apresiasi perusahaan terhadap kinerja pegawai. Apresiasi yang diberikan bisa kepada karyawan secara perorangan, bisa juga diberikan merata kepada seluruh bonus yang diberikan berupa upah tambahan untuk karyawan di luar gaji pokok dan tunjangan-tunjangan lainnya. Pemberian bonus pun tidak diwajibkan dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Beberapa contoh bonus yang lazim diterima oleh karyawan antara lainBonus tahunan. Sesuai namanya, bonus ini diberikan sebagai apresiasi kepada kinerja karyawan selama satu tahun. Biasanya, bonus tahunan dibagikan di akhir ke-13. Jika pegawai swasta mengenal istilah bonus tahunan’, aparatur negara dan Pegawai Negeri Sipil mengenal istilah gaji ke-13’. Berbeda dengan besaran bonus tahunan yang didasarkan pada kinerja pegawai, besaran gaji ke-13 ditentukan oleh Kementerian referral. Bonus ini diberikan kepada karyawan yang merekomendasikan orang lain untuk bekerja di perusahaan tempat ia bekerja. Syarat tambahan dari bonus referral biasanya adalah karyawan yang direkomendasikan memiliki kinerja yang penjualan atau komisi. Biasanya, bonus karyawan ini diberikan kepada staf bagian sales dan marketing. Jumlahnya biasanya berupa persentase dari nilai transaksi yang terlaksana. Bisa juga nilainya berupa persentase dari gaji pokok jika bisa memenuhi target sharing. Dalam skema ini, bonus yang diterima pegawai bukan berupa tambahan gaji, melainkan kepemilikan saham perusahaan. Dengan begini, pegawai berhak atas dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan Karyawan, Kewajiban PerusahaanMeskipun tidak diwajibkan melalui peraturan perundang-undangan, bukan berarti karyawan kehilangan haknya untuk menerima bonus. Status pemberian bonus karyawan oleh perusahaan pun bisa menjadi wajib jika termasuk dalam salah satu klausul perjanjian kerja. Di sisi lain, pemberian bonus kepada pegawai juga sebaiknya memperhitungkan kondisi keuangan Antara Bonus dengan Kinerja KaryawanKaitan antara bonus dengan kinerja karyawan sebenarnya berlaku dua arah. Dalam pembahasan di atas, disebutkan kinerja yang baik dapat berbuah bonus untuk karyawan. Akan tetapi, pemberian bonus juga dapat berdampak pada peningkatan kinerja kita melakukan pencarian Google tentang kaitan bonus dengan kinerja karyawan, halaman pertama pencarian akan dipenuhi oleh artikel akademik yang meneliti topik ini. Hampir semua artikel yang tersebut menyebutkan bahwa pemberian bonus berdampak positif pada peningkatan prestasi dan kinerja dampak positif pemberian bonus karyawan secara berkala akan disarakan oleh kedua belah pihak. Karyawan mendapat penghasilan tambahan, sedangkan perusahaan mendapat peningkatan performa karyawan. Kapan Sebaiknya Bonus DiberikanSebenarnya, tidak ada ketentuan khusus mengenai kapan bonus harus diberikan. Akan tetapi, perusahaan biasanya membagikan bonus di waktu-waktu yang paling sering menjadi momen pembagian bonus karyawan adalah menjelang akhir tahun. Di akhir tahun, perusahaan biasanya sudah merampungkan evaluasi terhadap performa perusahaan dan kinerja pegawai. Ini menjadi momentum tepat untuk mengapresiasi kontribusi karyawan selama setahun terakhir dengan membagikan bonus akhir tahun, perusahaan juga bisa membagikan bonus menjelang hari-hari besar keagamaan. Di Indonesia, hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Paskah menjadi momentum perayaan. Para pegawai umumnya harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk bisa merayakan hari raya bersama keluarga. Oleh karena itu, ini merupakan saat yang tepat untuk membagikan bonus penjualan atau komisi, ada dua pilihan yang bisa diambil. Pilihan pertama, perusahaan memberikan komisi segera setelah transaksi penjualan selesai. Pilihan kedua, bonus diberikan berdasarkan hasil penjualan selama jangka waktu tertentu; bisa per bulan, per tiga bulan, atau per enam bulan, tergantung kebijakan Menghitung Bonus KaryawanSetiap jenis bonus yang diberikan biasanya memiliki skema perhitungannya sendiri. Kali ini, yang akan dibahas adalah cara menghitung bonus tahunan yang didasarkan pada profit memperhitungkan jumlah bonus yang akan dibagikan, pertama-tama tentukan kapan bonus akan dibagikan. Idealnya, bonus tahunan diberikan di akhir tahun setelah evaluasi tahunan. Hal ini untuk memastikan berapa profit yang didapatkan perusahaan selama tentukan persentase profit yang akan dibagikan sebagai bonus kepada karyawan. Tidak ada ketentuan khusus dalam hal ini, semua kembali kepada kebijakan masing-masing perusahaan. Untuk memudahkan penjelasan, anggaplah Anda mengalokasikan 10% profit sebagai bonus selanjutnya, tentukan hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan besaran bonus. Biasanya, pembagian bonus memperhatikan tiga hal 1 masa kerja, 2 level jabatan, dan 3 departemen. Staf magang atau karyawan baru yang masih dalam masa percobaan probation biasanya tidak berhak menerima karyawan dengan masa kerja lebih lama dan level jabatan yang lebih tinggi akan mendapat bonus yang lebih besar. Selain itu, staf di departemen dengan risiko kerja paling tinggi juga biasanya mendapat bonus yang lebih besar dibandingkan departemen juga bisa memasukkan faktor kinerja dan sanksi ke dalam perhitungan. Sebagai contoh, karyawan yang tidak pernah mendapatkan sanksi selama setahun berhak mendapat bonus secara utuh. Selanjutnya, jumlah surat peringatan yang pernah diterima mengurangi jumlah bonus sebesar 10%/SP, misalnya, dan lain-lain, dan semua perhitungan selesai, bagikan bonus sesuai dengan hasil perhitungan di atas. Anda bisa menggabungkan pembayaran bonus dengan pembayaran gaji bulan itu. Akan tetapi, karyawan biasanya akan lebih mengapresiasi perusahaan yang membagikan bonus sebelum pembayaran gaji penjelasan singkat dan contoh perhitungan bonus karyawan berdasarkan profit perusahaan. Dengan perhitungan dan pembayaran bonus yang memadai, baik karyawan maupun perusahaan akan sama-sama diuntungkan. Semoga membantu!
XhYVzaS.
  • l8rx1nuqo0.pages.dev/166
  • l8rx1nuqo0.pages.dev/51
  • l8rx1nuqo0.pages.dev/147
  • l8rx1nuqo0.pages.dev/176
  • l8rx1nuqo0.pages.dev/121
  • l8rx1nuqo0.pages.dev/156
  • l8rx1nuqo0.pages.dev/24
  • l8rx1nuqo0.pages.dev/224
  • l8rx1nuqo0.pages.dev/332
  • semua karyawan mendapat gaji sebagai karyawan mendapat bonus maka